Jumat, 24 Mei 2013

[FF] Pretty Little Angel Eyes ~ 1

"Meskipun aku kehilangan segalanya, Tidak masalah jika aku terluka untuk sehari, bahkan setahun..
Aku memohon pada langit agar dapat melihat dan menahanmu lebih lama disini
Meskipun aku tidak dapat bernyanyi,
Tak apa jika itu demi kau..
Tapi kini aku bernyanyi,
Walaupun dibawah lampu yang berkedip, layaknya bintang..
Tanpamu aku bukan siapa siapa"
Nicky

"Aku selalu mengaguminya,
Mengagumi bagaimana dia
bernyanyi diatas panggung
Bagaimana dia tersenyum kepada semua orang yang melihatnya
Bagaimana dia menunjukan sisi tegarnya didepan orang orang..
Dibalik senyumnya yang menawan, ia mampu menutupi semua hal kelam yang masih membekas dihatinya"
Nathania

Riuh tepuk tangan dan teriakan orang-orang yang mengagumi mereka memenuhi panggung, pandangan Nathania tertuju pada seseorang yang berdiri di panggung itu dengan senyum menawan yang mampu menyihir ratusan orang yg berada disana.
Seseorang yang baru berusia 22 tahun, seseorang yang selalu mencoba tegar walaupun hatinya berkata lain..
Nathania berfikir apakah dirinya benar benar mampu untuk mengobati dan memperbaiki semua luka yang pernah Nicky alami. Ia bahkan sempat ragu akan kepercayaan yang dilimpahkan kepadanya, namun saat ia melihat Nicky saat ini, perlahan keraguan dihatinya mulai hilang..

Masih terngiang jelas difikiran Nathania, saat Vanny memberikan segenap kepercayan kepada Nathania untuk menjaga Nicky.
3 tahun yang lalu, Vanny difonis menderita kanker sumsum tulang belakang. Tidak seorang pun mengetahuinya. Nathania merasa sepupunya itu adalah seorang titisan bidadari, bahkan selama Vanny mengidap penyakit mematikan itu, Vanny masih aktif dalam kegiatan sosial di kampusnya, senyum keceriaan tak pernah hilang dari wajahnya, sehingga siapapun tak akan menyangka jika Vanny sedang mengidap penyakit mematikan.
Hingga sebelum detik detik terakhirnya ia menitipkan sebuah surat kepada Nathania, disanalah ia mengatakan keinginan terakhirnya.
Nathania sangat terkejut ketika ia mendengar kabar kematian Vanny, bagaimana seseorang yang sangat baik dan penuh keceriaan seperti Vanny meninggalkan dunia ini begitu cepat? Bahkan Vanny meninggalkan terlalu banyak kenangan manis di dunia ini. Bersama cinta pertama sekaligus cinta terakhir Vanny.
Nathania tau persis bagaimana peraasaan Nicky saat itu.
Nicky yang sedang meraih impiannya menjadi seorang penyanyi hebat dan terkenal tiba-tiba saja dikejutkan dengan kabar kematian seseorang perempuan yang paling ia sayangi setelah ibunya. Nicky sama sekali tidak mengetahui bahwa Vanny mengidap penyakit itu, beberapa bulan belakangan ini Vanny dan Nicky tidak saling menghubungi, saat itu Nicky masih menjalani training di sebuah mangement musik.

Selama 2 bulan setelah kepergian Vanny, Nicky menjadi uring-uringan.. Berhenti bermusik dan sempat ingin vacum dari boyband yang baru saja akan memulai debutnya.
Namun, berkat dukungan moral dari teman-teman dan keluarganya, perlahan Nicky bangkit dari keterpurukannya dan mulai bermusik kembali walau tanpa penyemangat hidupnya... Vanny. Namun Nicky berubah menjadi seseorang yang pendiam dan cenderung dingin.

Nathania masih menatap sosok itu.. "Bukankah dia berbeda?
Dia spesial.. Bahkan sangat spesial" seulas senyum terukis di wajah Nathania

Riuh tepuk tangan dan teriakan fans makin menggema, boyband itu telah mengakhiri penampilannya hari ini..
Mereka berjalan ke belakang panggung.. Senyum kebahagiaan terukir di wajah mereka semua..
Pertanda penampilan mereka hari ini memuaskan..

Nathania tersenyum kearah salah satu dari mereka..
Kemudian orang itu melangkah ke arah Nathania
"Terimakasih, kostum hari ini menyihir penonton.. Mereka belum pernah sehistris tadi ketika melihatku.. Haha.. Dan itu semua berkat kau" ucap pemilik nama chinese Lai Mung Phin itu sambil menunjukkan senyum terbaiknya ke arah Nathania
"Kau ini selalu berlebihan.. Bagaimanapun.. karisma seorang bintang tidak selamanya dipengaruhi tampilan luarnya hmm" ucap Nathania sambil berpura pura memperbaiki leher baju yang dikenakan Hendra.
Selama beberapa detik pandangan mereka bertemu, Hendra tersenyum kearah Nathania, memperhatikan bagaimana cara gadis itu mengelak pujiannya.. Begitupun Nathania, tersenyum kearah Hendra..

Pandangan Nathania beralih ke samping, melihat seseorang yang tampak kebingungan disana..
Kemudian Hendra mengikuti arah pandangan Nathania..
"Kau sedang mencari apa?" Ucap Hendra setelah pandangannya menangkap pemandangan Nicky yang sedang kebingungan mencari sesuatu
"Aku tidak menemukan iPhone ku.. Seingatku terakhir aku menaruhnya di atas meja rias ini" tangannya terus mencoba mencari handphone itu disekitar meja rias artis.
Nathania terhenyak, fikirannya kembali mengingat apa yang ia lihat beberapa waktu lalu..
Kemudian ia bergegas merogoh kantongnya, mencari benda berbentuk persegi panjang itu, lalu tangannya dengan lihai mencari nama kontak yang dituju dan menekan tombol "call"

"Hallo, ini aku.. Kau dimana sekarang?"
"Baguslah! Tunggu disitu, aku akan menyusulmu.. Ada hal penting"
Nathania memutus sambungan teleponnya
"Kalian tunggu disini, oke" ucap Nathania sambil menatap kearah Hendra dan Nicky bergantian, kemudian berlari keluar..
Hendra dan Nicky hanya menatap kepergian Nathania dengan raut wajah yang amat kebingungan dengan apa yang dilakukan Nathania
"Dia mau kemana?" Tanya Alwin yang memperhatikan melalui pantulan cermin meja rias artis
Hendra hanya mengangkat kedua bahunya dengan tatapan penuh tanda tanya

2 menit kemudian Nathania datang kembali setengah berlari memasuki belakang panggung menuju ke tempat rias artis, dimana Nicky dan Hendra berada tadi..
Tampak ia menggenggam sebuah benda yang kelihatannya seperti handphone itu..
Nathania berhenti dihadapan Nicky lalu menunjukan benda yang digenggamnya kepada Nicky
"Apa..hhhh.. ini milikmu?" Nada bicara Nathania terputus putus oleh nafasnya yang terengah-engah setelah berlari tadi
Mata Nicky seketika berbinar sesaat setelah melihat benda yang ia cari sejak tadi itu
"Yap.. Terimakasih telah menemukannya" Nicky mencomot benda itu, kemudian tersenyum kearah Nathania.. Senyum yang penuh tanda terimakasih

"Oh tuhan, dia bisa membunuhku hanya dengan tersenyum seperti itu kepadaku" gumam Nathania dalam hatinya..
Nathania tak tau harus berkata apa, lidahnya kelu, ia merasa kehabisan suplay oksigen selama 1detik
Sehingga ia hanya tersenyum dan tatapan matanya seakan berkata "sama sama" pada Nicky

Nathania merasa ada yang menepuk bahunya dengan lembut.
Nathania melihat kearah asal tangan yang menepuk bahunya, tampaklah Hendra dengan senyum teduhnya.
"Bagaimana kau bisa menemukannya?" "Aku rasa, tadi aku melihat benda itu di dalam kotak make up yang dibawa perias artis itu setelah kalian naik ke atas panggung.. Hhhh.. Aku pikir itu milik si perias artis, jadi kubiarkan saja..hhhh Namun, setelahnya aku melihat si perias itu berkutat dengan handphone yang berbeda... Sedikit janggal, kemudian ia pergi sesaat sebelum kalian ke belakang panggung, dan melihat Nicky yg kehilangan.. Hhhhh.. Langsung saja aku menghubungi perias artis itu, beruntungnya dia masih berada di depan mall.. Jadi aku menyusulnya untuk mengambil handphone itu" Ucap Nathania dengan cepat namun nafasnya masih belum teratur
"Haha.. Kau berbicara sangat cepat... seperti kereta yang kehilangan rem.. Atur nafasmu dulu.. Baru bicara" Hendra menanggapi cara Nathania bercerita dengan tawa renyahnya..
Nathania menatap jengkel ke arah Hendra yang sedang menertawainya..
Kemudian ia melirik ke arah Nicky yg ternyata sedang berkutat dengan Handphone miliknya yang hampir hilang itu..

Setelah keadaan di luar dipastikan sepi dari para fans.. XOIX beserta staffnya keluar tenda.. Terlihat Nathania berjalan diantara staffs XOIX sambil membawa costume yg dikenakan member XOIX tadi dan sudah terbungkus rapi
Dengan mobil official dari management, mereka kembali ke kantor management mereka terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah masing masing.



Nathania yg waktu itu kebetulan tidak membawa mobilnya.. Terpaksa harus menunggu taxi di depan gedung..
Sementara itu, satu persatu mobil pribadi milik member XOIX keluar dri kawasan gedung..
"Hey, sedang menunggu taxi? Mau aku antar pulang?" Ucap Alwin dari dalam mobilnya yang berhenti sebentar di sebelah Nathania
"Tidak usah, aku tidak apa apa lagipula rumah kita berlawanan arah"
"Hmm.. Baiklah, aku duluan kalau begitu.. Selamat menunggu taxi yaa nyonya kostum " ucap Alwin sambil tersenyum jahil kearah Nathania.. Kemudian mobilnya melaju menjauh dan perlahan menghilang dari pandangan Nathania..
Kemudian mobil Qq yang didalamnya ada Qq, Iras, dan Lee menghampiri Nathania dan menawarkan hal yang sama.. Namun lagi lagi rumah mereka berlawanan arah..

Tak lama kemudian mobil yang tak asing bagi Nathania, melaju ke arahnya.

Pikirannya kembali mengingat ketika Nicky menjemput Vanny didepan apartementnya dengan mobil yang sama..
Ia tak tau senyum kebahagiaan tingkat berapa yang dipancarkan Nicky saat itu,
Menyapa Vanny dari dalam mobil, kemudian keluar dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Vanny.. ia benar benar memperlakukan Vanny layaknya putri kerajaan~

Nathania menghela nafasnya, terlalu banyak kenangan manis yang ia lihat antara Nicky dan Vanny.
Sampai sebuah bunyi klakson mobil membuyarkan lamunannya
Nathania menoleh ke arah asal suara klakson itu,
"Rumahmu dimana? Tidak baik seorang gadis sepertimu berada di pinggir jalan sendirian seperti ini" ucap Nicky dari dalam mobil tanpa menoleh ke arah Nathania
"Ti..tidak apa-apa, aku bisa menjaga diriku.. Lagipula aku sedang menunggu taxi" ucap Nathania sekenanya
"Naiklah, anggap saja ini sebagai balas budiku karena kau sudah menemukan handphoneku tadi" ucap Nicky, nada perkataannya terdengar dingin

Nathania tak tau harus menerima atau menolak tawaran Nicky, ia terlalu gugup memikirkan dirinya yg akan duduk disebelah Nicky jika ia menerima tawarannya
"Jangan berfikir aneh.. Aku bukan..."
"Tidak, tidak.. Aku tidak berfikir seperti itu" dengan segera Nathania memotong ucapan Nicky
"Kalau begitu naiklah"

"Rumahmu dimana?" Nicky menoleh sekilas ke arah Nathania yg kini duduk disebelahnya
"A a aku tinggal di apartement" Nathania menjawab dengan gugup, tangannya menggenggam erat sabuk pengaman yang melintang di bahu sampai perutnya
"Oh, baiklah" Nicky melirik ke arah Nathania yang sedang terlihat gugup dan ketakutan seperti akan ditekam oleh seekor harimau dan buaya pada waktu yg bersamaan

"Sungguh.. Apa yg gadis ini pikirkan? Apa wajahku terlihat seseram itu?" Gumam Nicky dalam hati

"Terimakasih telah mengantarku sampai ke apartement" ucap Nathania setelah turun dari mobil Nicky
Tak ada jawaban dari Nicky.. Sepertinya ia sedang sibuk memandangi bangunan apartement itu dan sepertinya sedang mengingat-ngingat sesuatu..
"Apa kau mengenal Vanny?" Tanya Nicky memecah keheningan yang berlangsung selama 30 detik itu
"Vanny? Tentu saja.. Dia sepupuku..ada apa?" Nathania mencoba menahan rasa gugupnya
Nicky tersentak..
"Jadi.. Waktu itu..."
"Tentu saja... aku melihatnya, saat kau menjemput Vanny kesini.. Kau tidak lupa bukan?"
"Hmm" Nicky hanya menganggukkan kepalanya.. Hatinya masih belum bisa beradaptasi dengan apa yang baru dikatakan Nathania
"Hhh Kalau begitu.. Aku akan masuk.. Sekali lagi terimakasih telah mengantarku" ucap Nathania sambil mengelus tengkuknya.. Mencoba menutupi rasa gugupnya yang hampir mencapai puncaknya
Nicky hanya tersenyum simpul kemudian melajukan mobilnya menjauh dari area parkir apartment itu

Nathania menghempaskan tubuh mungilnya, seolah ingin melepas semua kelelahannya hari ini.. Namun Perasaan lega lebih mendominasi perasaannya kali ini, senyum simpul terukir indah diwajahnya..
Kemudian handphone Nathania berdering..
"Hallo"
"Besok? Hm baiklah.. Lalu kuliahku?"
"Okay"

Huufffff.. Nathania menghela nafasnya.. Bagaimana tidak, baru saja pihak management XOIX menghubunginya agar datang dalam meeting staff besok pagi..
"Bahkan tugas desain ku belum.. Aaaaaa" suaranya terdengar sedikit.. Frustasi..

Pukul 3 pagi Nathania masih berkutat pada notebook nya..
tugas membuat sebuah contoh desain baju pengantin yang diberikan dosennya belum rampung ia kerjakan..
Raut wajah kelelahan sangat tampak diwajah cantiknya yang biasanya terlihat segar dan ceria..

Dengan segenap nyawa yg tersisa, pagipagi sekali Nathania pergi kekampusnya hendak menitipkan tugasnya..
Selanjutnya ia melajukan mobilnya menuju gedung management musik yang menghubunginya kemarin.

Staff management menjelaskan pada Nathania bahwa siang ini mereka akan mengadakan meeting tentang keberangkatan XOIX ke korea untuk acara k-pop Gangnam Concert
beribu pertanyaan melintas dibenak. Nathania.. Bukankah ia hanya seorang penata kostum pengganti? Lalu untuk apa ia diikut sertakan dalam hal ini?

Meeting diundur 1jam dari jadwal sebelumnya.. Nathania memutuskan untuk beristirahat mengumpulkan nyawanya yang ia gunakan untuk begadang tadi malam..
Namun, saat hendak menutup matanya.. Sebuah suara gaduh mengganggu pendengarannya, matanya langsung tertuju pada ruang latihan yang berada di ujung lorong didepan tempatnya beristirahat..
Ia melangkahkan kakinya perlahan, memastikan suara apa yang mengganggunya itu..
Suara itu semakin jelas ia dengar seiring dengaan langkah kakinya yang semakin dekat dengan ruang latihan artis yang ada di gedung ini
Kini ia sudah sampai di depan ruang latihan itu
Ternyata pintu latihan yang cukup besar itu terbuka sedikit.. Pantas saja suara musik itu dapat terdengar dari luar..
Nathania hendak menutup pintu itu, namun sebelum ia benar benar menutup pintunya,, matanya berbinar melihat pemandangan didepannya
Seseorang yang menjadi perhatiannya selama ini sedang menggerakkan tubuhnya dengan lihai sesuai dengan alunan musik yang mengalun, sesekali bibirnya terlihat mengucapkan lirik dari musik yang mengalun..
"Bahkan dalam keadaan yang terlihat kelelahan dan berkeringat seperti itu, ku tetap menawan di mataku" gumam Nathania didalam hatinya.
Nathania masih terpaku dalam posisinya selama 1menit, pikirannya masih tertuju pada Nicky..
Namun sebuah pertanyaan melintas dibenaknya
"Tapi, kenapa dia hanya sendiri?? Lalu member yang lain??"
Nathania menyebarkan pandanganya.. Dan benar saja.. Ia melihat di pojok ruangan itu terdapat beberapa tas yang biasanya dibawa member XOIX jika sedang latihan..
Tak lama, ia mendengar derap langkah kaki yang sepertinya mendekat ke arahnya,
Ia segera menutup pintu latihan itu, lalu berjalan dengan langkah kaki yang dipercepat dengan harapan ia tak akan bertemu siapapun
Namun gagal, baru beberapa meter dari ruang latihan, ia berpapasan dengan 3 orang member XOIX lainnya..
Nathania terlonjak kaget, hampir saja ia berteriak..
Sedangkan salah seorang dari 3 member itu yang terlihat sedang menggenggam sebotol minuman itu menatap aneh kearah Nathania
"Kau kenapa? Kau terlihat sangat terkejut melihat kami seperti sedang melihat hantu" ucap seseorang lainnya yang sepertinya baru datang itu..
"T t tidak, aku datang dari situ dan tiba tiba berpapasan dengan kalian.. Tentu saja aku terkejut" ucap Nathania sekenanya
"Hey nyonya kostum, lain kali fokuskanlah fikiranmu ketika berjalan.. " Ucap Alwin yang hobbi memanggil Nathania dengan sebutan nyonya kostum itu
"Hehe baiklah, aku minta maaf" ucap Nathania sambil memamerkan senyum bodohnya kemudian "ngacir" pergi dari 3 orang tadi


 Nicky yang sedang asyik latihan dikejutkan dengan suara pintu yang tertutup sendiri
Dengan perasaan yang sedikit tidak tenang, Nicky melanjutkan latihan dancenya.. Tak lama kemudian 3 temannya kembali dari membeli air mineral, namun ada Iras yang baru datang diantara mereka
Nicky hanya memperhatikan dari cermin besar yang ada didepannya dan terus melanjutkan latihannya..

"Sepertinya kau sudah mengenal si nyonya kostum itu sejak lama" ucap Qq yang memulai pembicaraan diantara mereka
"Tentu saja, dia sekampus denganku.. Dan kau tau? yang mengajukan dia menjadi penata kostum pengganti kita itu aku" ucap Alwin dengan percaya diri
"Apa yang membuatmu yakin untuk mengajukan si nyonya kostum itu.. Bahkan ia masih seorang mahasiswi sekalipun" tanya Iras yang penasaran dengan pernyataan Alwin
"Aku pernah melihatnya ikut serta di festival desain pakaian anak muda dan desain pakaiannya lah yang paling banyak medapat perhatian di festival itu.. Selain itu, di kampus ia dikenal siswi yang paling berbakat dalam mendesain pakaian" Alwin menjelaskan dengan panjang lebar
"Pantas saja.. Aku bisa melihat dari penampilannya yang modis tapi tetap terkesan sederhana" imbuh Qq

Nicky yang samar-samar mendengar teman-temannya sedang membicarakan Nathania menjadi sedikit penasaran.. Ia memutuskan untuk menghentikkan latihannya untuk mendengar obrolan teman-temannya .. Dengan dalih mengambil air mineral di tasnya ia mendengar dengan seksama apa yang teman-temannya katakan

"Dan.. Aku rasa dia terlalu cantik untuk seorang penata kostum, senyum bodohnya tadi membuatku ingin melihatnya terus menerus.. dan.. tatapan matanya.. seperti malaikat" ucap Qq lagi dengan tatapan yang berbinar
Nicky yg mendengar dengan jelas pernyataan Qq barusan
"Uhk" Nicky tersedak air mineral yang sedang ia minum.
Sontak ketiga temannya langsung memusatkan perhatian ke arah Nicky yang batuk batuk akibat tersedak air
"Kau tak apa-apa?" Tanya Qq memastikan
"Tidak apa-apa, saat aku minum, kakiku sedikit terpeleset" ucap Nicky berdusta

Saat Nicky, Qq, Alwin, Iras akan memulai latihannya lagi.. Terdengar pintu latihan terbuka.. Muncul Hendra dengan senyum khasnya
"Meeting akan dimulai sebentar lagi,, aku agoy, dan lee baru saja datang, maaf kami terlambat datang latihan.. Hehe" ucap Hendra cengengesan
Keempat orang yang baru saja akan memulai latihan mereka menghela nafas bersamaan

"Sebelumnya kita sudah membahas tentang undangan untuk tampil di K-pop gangnam concert.. Berhubung acara itu akan diadakan minggu depan dan kita berangkat 5 hari lagi, jadi sekarang kita akan menentukan tim yang akan mendampingi XOIX ke korea" jelas sang Manager panjang lebar
Member XOIX duduk berjejer di meja panjang sebelah kanan sedangkan staff yang sudah ditunjuk oleh management duduk berjejer di sebelah kiri meja panjang..
Rasa kantuk kembali menghampiri Nathania..
Sang manager terus berbicara mengenai keberangkatan XOIX ke Korea
Nathania sama sekali tidak berkonsentrasi dengan apa yang dibicarakan sang Manager.. Rasa kantuk sepenuhnya menguasai Nathania
Sementara itu, Nicky yg sejak tadi memperhatikan Nathania hanyaa tersenyum kecil melihat Nathania yang lesu dan tidak berkonsentrasi
"Sifatnya sangat berbeda dengan Vanny" gumam Nicky dalam hatinya
Ide jahil melintas di benak Nicky. Nathania yang kebetulan duduk di seberang tempat Nicky, jadi kaki mereka letaknya berdekatan..
Kaki Nicky yang dibalut sepatu dance kemudian bergerilya mencari letak kaki Nathania.. Nicky merasakan kakinya menyentuh kaki lainnya yang ia yakini adalah kaki Nathania, sesaat kemudiaan Nicky menginjak kaki itu dengan agak keras
"Aaw"
Nicky salah orang, ternyata kaki yang ia injak itu adalah kaki orang yanga ada di sebelah Nathania. Ekspresi Nicky mendadak berubah. Teriakan kecil tadi mampu merebut perhatian dari peserta meeting saat itu, tak terkecuali Nathania. Ia yang sebelumnya sangat mengantuk, sedikit terkejut dengan suara teriakan kesakitan orang disebelahnya
Dengan segera, Nathania memalingkan wajahnya ke arah Nicky yang terlihat ekspresinya sedikit aneh
"Tak kusangka.. Orang yang selama ini sangaat dingin dan terkesan pendiamm ini ternyata memiliki sifat jahil.. Sungguh" Nathania dapat menyimpulkan sendiri bahwa yang mengijak kaki orang disebelahnya adalah Nicky..
"ckck.. Dan kau Nathania akan menjadi penata busana XOIX di korea. Aku lihat selama kau menggantikan penata busana sebenarnya, kerjamu rapi dan bagus. Jadi bersiaplah" ucap sang Manager sambil menatap ke arah Nathania
Seketika rasa kantuk yang hinggap lenyap begitu saja setelah mendengar apa yang dikatakan sang Manager barusan.
"Benarkah? Benarkah aku akaan ke Korea? Bersama XOIX? Uhm bersama Nicky?" Otaknya telalu bahagia untuk membayangkan itu semua.. Nathania memang sejak dulu ingin mengunjungi Korea Selatan, namun karena jadwal kuliahnya yang padat.. Jadi ia hanya bisa melihat dan mencari tau tentang Korea Selatan melalui internet
"Dan kalian, aku harap untuk berlatih semaksimal mungkin.. Kalian tidak ingin mengecewakan penggemar kalian di Korea kan? Berusahalah!" Ucap sng manager lagi yang ditujukan kepada member XOIX

Meeting pun berakhir.. Senyum kebahagiaan masih terukir jelas di wajah cantik Nathania..
Di pintu keluar ruang meeting, sesorang menepuk pelan bahu Nathania, dengan segera Nathania mengalihkan pandangannya menuju kearah org yg menepuk bahunya
"Kita akan ke Korea bersama.. Sungguh menyenangkan, mari bekerja sama.. Hehe" ucap Hendra dengan senyum ppenuh arti sambil mengulurkan tangannya, mengajak Nathania untuk berjabat tangan
"Tentu saja, aku akan membuat kalian (XOIX) terlihat makin tampan dengan busana yang luar biasa di Korea nanti.. Haha" ucap Nathania dengan mantap kemudian membalas jabatan tangan Hendra
"Benarkah? Aku jadi tidak sabar untuk memakai busana itu. Hahaha". Mereka terhanyut obrolan candaan mereka.. Tawa mereka mendominasi obrolan singkat itu

"Semakin hari kau membuatku semakin jatuh.. Jatuh cinta akan senyummu yang lebih menawan dari apapun. Sangat senang melihatmu tertawa karena leluconku. Aku harap kau akan selalu merasa bahagia jika bersamaku kelak" Hendra

"Sepertinya hari ini mereka akan berlatih lebih keras.." Gumam Nathania sambil berjalan ke arah parkiran gedung ini
Suasana hatinya sangat bagus saat ini.. Dan ia merencanakan sesuatu untuk seseorang..
Dengan langkah yang di percepat, ia menuju parkiran dan melajukan mobilnya menuju sebuah minimarkete terdekat
5 menit kemudian, terlihat mobil Nathania kembali memasuki area parkir gedung
Nathania turun dari mobilnya dengan membawa 2 botol minuman elektrolit
Nathania melangkahkan kakinya menuju ke ruangan office boy/girl yang biasa bekerja membersihkan gedung ini..

"Pak, bisa saya minta tolong untuk membawakan minuman ini pada Nicky yang sedang latihan di ruang latihan", saya ada urusan mendadak.. Jadi tidak sempat untuk membawakannya" ucap Nathania dengan lembut setelah bertemu dengan salah satu office boy disitu
"Tentu saja" ucap sang office boy
"Terimakasih banyak pak"
Nathania kemudian dengan segera meninggalkan gedung itu, menghindari kemungkinan yang terjadi jika Nicky tau ia yg mengiriminya minuman
Dengan senyum yang penuh arti dan suasana hati yang sangat baik, Nathania pulang ke apartmentnya

Sementara itu, seseorang tengah mengetuk pintu ruang latihan XOIX
Tak lama kemudian, pintu itu terbuka.. "Nah kebetulan, ini ada yang menitipkan minuman untuk mas Nicky " ucap Office boy itu
"Dari siapa pak?" Ucap Nicky penuh rasa ingin tau dan penasaran
"Aduh mas saya lupa tanya siapa nama mbak yang tadi, tapi saya sering liat mbak itu disini sambil bawa pakaian yang dipake artis sini" kata office boy itu lagi
"Nathania???" Ucap Nicky dalam hatinya
"Oh yaudah pak, makasih udah dibawain kesini" Ucap Nicky lagi sambil tersenyum ke arah office boy itu
"Samasama mas"



Di dalam ruang latihan.. Nicky menatap 2 botol minuman yang berada di dalam plastik itu, terdapt sebuah note yang tertempel di pinggri salah satu botol minuman itu
"Berlatihlah dengan sepenuh hatimu! (ง'̀⌣'́)ง~"
Nicky sedikit kaget membaca note yang tertempel di botol minuman itu.. Ia masih ingat betul mms terakhir yang dikirimkan Vanny kepadanya sebelum ia memasuki masa training.. Sebuah mms yang berisi foto mereka berdua dan sebuah kalimat penyemangat "Raihlah impianmu dan berlatih sepenuh hatimu"
Hatinya tersentuh..
Ia mengambil botol satunya lagi, terdapt note juga disana
"aku tau kau mungkin akan marah setelah ini padaku, tapi minumlah..aku tak ingin melihatmu dehidrasi karena berlatih terlalu keras^^"
Nicky tersenyum.. Seperti apa gadis ini memperhatikannya..
"Sungguh kanak-kanak" gumamnya

"Apa yang kau lakukan?? Dan.. Mengapa kau tersenyum seperti itu kepada sebuah botol?? Apa kau.. Gila??" Ucap Qq yang kemudian mendapat jitakan cukup keras di keningnya
Dengan tatapan dingin, Nicky melanjutkan latihannya.. Sungguh suasana hatinya tak jelas.. Sedikit kesal dan....senang?? Entahlah..

Hari-hari berikutnya.. Nathania terus mengirimi Nicky minuman dan note note yang berisi kalimat penyemangat.. Walaupun tak ada balasan, Nathania merasa usahanya tak siasia
Hingga sehari sebelum keberangkatan mereka ke Korea Selatan, sebuah pesan singkat dari nomor asing masuk ketika Nathania sedang memeriksa barang-barang yang akan ia bawa ke Korea

"Terimakasih, aku berhutang padamu.. Sampai saat ini aku tidak terkena dehidrasi:) minumanmu itu sangat membantuku.. Dan kalimat dalam note itu, sangat menyentuh.. Sekali lagi, terimakasih. Sampai jumpa di bandara besok"

Nathania masih sibuk mengumpulkan nyawanya.. Ia masih belum bisa beaadaptasi dengan apa yang baru saja ia baca
Ia dapat menyimpulkan bahwa yang mengirim pesan itu adalah Nicky
Nathania mencubit pipinya dengan sukup keras
"Aaaww" ia meringis kesakitan
Namun kemudian, sebuah senyum kebahagiaan terpancar di wajahnya
"Ternyata aku tidak sedang bermimpi" ucapnya

ia tak tau harus membalas pesan singkat itu bagaimana.. Pikirannya terlalu berat untuk memikirkan balasan yang tepat..
Hatinya terlampau terbang, bahkan dengan hanya dikirimi pesan seperti itu..

Hari yang ditunggu pun tiba, dengan coat berwarna coklat yang menutupi tubuhnya hingga lutut, rambut hitam yang tergerai indah dan sebuah kacamata elegant yang menutupi mata indahnya, tak lupa sebuah koper yang cukup besar yang mengikuti langkahnya.. Nathania melangkah perlahan menuju kerumunan orang di salah satu bagian ruang tunggu di bandara yang dapat dipastikan adalah staff-staff dari managementnya
Nicky yang sedang duduk di salah satu kursi panjang ruang tunggu ini sedikit terusik dengan suara derap langkah yang semakin mendekat.
Ia memalingkan wajahnya ke arah asal suara derapan langkah itu....
Kemudian matanya berbinar.. Lidahnya kelu, darahnya seakan berhenti mengalir, oksigen disekitarnya tiba tiba lenyap selama beberapa detik, penampilan Nathania kali ini sungguh mempesona~
Kemudian Nicky melihat Alwin yang mendekat ke arah Nathania dengan senyum andalannya,
Entah perasaan apa, saat ini Nicky menjadi sedikit kesal melihat pemandangan didepannya
Ia memutuskan kembali fokus ke handphone yang digenggamnya sedari tadi

"Aku tak tau apakah ini cinta
Hatiku berbisik sesuatu ketika melihatmu
Aku juga tak tau fikiran orang yang dengan mudahnya mendekatimu..
Aku tau kau orang yang ramah
Percayalah, aku disini sedikit tak suka melihatnya
" Nicky

Kali ini, yang terpesona akan penampilan Nathania bukan hanya Nicky
dengan senyum andalannya yang terkesan cool, Alwin menghampiri Nathania yang masih berdiri dengan koper bawaannya
"Hey kau sedikit terlambat datang kesini" ucap Alwin
"Benarkah? Ah maaf.. Aku bangun kesiangan, hehe...Ah iya, aku akan mengecek kostum kalian (XOIX) dulu , bisakah aku menitip koperku disini?" Ucap Nathania
"Dengan senang hati, nyonya kostum" ucap Alwin cengengesan
"Terimakasih banyak" kemudian Nathania sedikit berlari menuju ke arah Manager dan berniat menanyakan kostum yang harus ia urus.
1jam kemudian pesawat yang mereka tumpangi mulai lepas landas

Nathania menatap ke arah jendela kecil disebelahnya, bukan pemandangan dari atas sini yang ia lihat.. Otaknya sibuk memikirkan bagaimana ia di Korea nanti, bersama.. Uhm.. Nicky
"Aku mungkin sudah tertular penyakitmu, penyakit mencintai orang yang sama.. Tapi terimakasih, kau tau betapa bahagianya aku bisa mencintainya seperti sekarang" Nathania bergumam dalam lamunanya.. Seakan ingin mengatakan itu semua pada Vanny



-To Be Continue-

Cerita ini hanya fiktif dan khayalan author semata^^~ kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan.. So don't be a silent reader^^~

[HD-PICT] Fantaken during JFFF Event

[PIC] Nicky Instagram Update

Nicky said : XO-IX @JFFF MKG.terima kasih foto2nya XOwners.last night was xtraordinary and fantastic baby! Whatever that he always said 'thankyou' to his fans ^^~

Nicky said : thanks Richiputt XOwners_Bekasi. Once again ^^~

Nicky said : bowling match result @AlwinXOIX @qqxoix 😎 Look at Nicky's score!! How great he play bowling <3 ^^~

Jumat, 10 Mei 2013

[10052013] Nicky Instagram Update


NickyXOIX said : friday night with @cynthiapramitaR 

[08052013] Nicky Instagram Update

NickyXOIX said : got it! XO-IX at Yess! Magz #10

[ARTICLE] Nicky XO-IX tampil solo

[04052013] Baru-baru ini dalam penampilan XO-IX di sebuah acara yang di selenggarakan di sebuah mall di Jakarta, untuk pertama kalinya Nicky XO-IX bernyanyi solo diatas stage. Tidak usah diragukan lagi, walaupun tampil sendiri, penampilan Nicky XO-IX tak kalah menarik dari penampilannya saat bersama XO-IX dan mampu mengundang teriakan histeris dari para fans yang hadir pada acara itu. "suaranya bikin merinding" kata seorang fans melalui akun twitternnya. Nicky membawakan lagu dari Justin Timberlake ~ One Last Cry


[Credits foto and live report: @SNICKERS_JAVA @SnickersJakbar]